Sunday, February 8, 2015

Karet Alam

Karet Alam didunia 70% dihasilkan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karet alam didapat dari menyadap pohon karet Hevea Brasiliensis berupa cairan karet yang disebut lateks. Karet sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri. Kebanyakan karet digunakan dalam pembuatan selang dan ban mobil (sekitar 50% lebih).

Jenis jenis karet: 
Crepes berasal dari lateks, lump karet, atau RSS yang berkualitas rendah. Cara pembuatannya mirip dengan RSS yang berbeda adalah menghilangkan warna cokelat tua dari karet kering. Kemudian hasilnya adalah karet yang berwarna putih yang digiling mengunakan mesin pengiling menjadi lembaran tipis crepes.

Lateks adalah karet alam yang dicampur dengan ammonia. Kebanyakan lateks yang berasal dari pohon mempunyai kadar karet 25-29%. Lateks kebun ini kemudian bisa dikentalkan dengan mengunakan mesin sentrifugal untuk meningkatkan kadar karetnya menjadi sekitar 60%. Karet dengan kadar 60% inilah yang kita sebut karet pekat. (specifikasi karet pekat). Komposisi lateks pekat:Collecting

RSS: Ribbed Smoked Sheet adalah lateks yang digumpalkan dengan mencampur dengan asam. Kemudian dipanaskan dan diasap di ruang asap. Karena proses pengasapan ini, product ini disebut Ribbed smoked Sheet (Lembaran karet yang dipotong dan diasap). Digunakan untuk membuat ban dan selang tube untuk mesin. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang Ribbed Smoked Sheet? Klik Sini

TSR: Technical Specified Rubber: Lateks karet digumpalkan terus dihaluskan dan dipanaskan untuk digunakan untuk membuat ban, selang tube untuk mesin. TSR disebut juga block rubber, pembuatannya membutuhkan mesin yang cukup komplex dan tenaga listrik yang cukup besar.

TSR diberbagai Negara: TSR nya Malaysia disebut SMR (Standard Malaysian Rubber); TSR nya Singapur disebut SSR (Standard Singapore Rubber); TSR nya Indonesia disebut SIR (Standard Indonesian Rubber); TSR nya Thailand disebut TTR (Thai Tested Rubber)


Macam Macam Pohon Karet 

Rubber SeedHevea Brasiliensis:
Popular sebagai karet alam yang diperjual belikan – asal dari brasil 

Palaguium gatta
Asal dari Malaysia – Stabil terhadap air – Digunakan untuk kabel bawah air dan resin sintesis 

Dyera Costulata
Lateks asal dari Malaysia – bahan dasar permen karet dan bahan perekat untuk ikat pinggang.
Accacia senegal
Asal pantai barat afrika – mudah larut di air – banyak digunakan dalam pembuatan tinta, perekat perangko, dan pembuatan tablet dan pil. 

Funtumia elastic
Asal Afrika Barat – karet Funtumia lebih halus dibandingkan Hevea Brasiliensis – Banyak ditanam di asia tenggara – bias dikeringkan karet berwarna transparan sedangkan karet kering hevea brasiliensis berwarna cokelat gelap. 

Pemakaian Karet didunia 

Ada dua jenis karet: karet alam yang diambil dari pohon karet dan karet sintesis yang dibuat dari derivatif minyak bumi. Pemakaian gabungan keduanya banyak digunakan untuk membuat ban, selang, kabel, dan insulator. Misalnya pada ban digunakan komposisi 45% karet sintesis dan 55 % karet alam.

Dikarenakan pembuatan karet sintesis mengunakan bahan dasar minyak bumi, kenaikan harga minyak bumi memicu kenaikan harga karet sintesis. Karet sintesis dan karet alam adalah barang complementary, artinya keduanya harus digunakan bersamaan, karena itu kenaikan harga karet sintesis juga memicu kenaikan harga karet alam. Secara tidak langsung kenaikan minyak bumi akan memicu kenaikan harga karet alam

© Copyright 2009 - 2010 PT Rimba Karet

Perhitungan Keuntungan Usaha Karet

Dengan harga karet 1.5 US dollars per kg , keuntungan bersih bisa mencapai 31% dari modal awal. Pada Tahun 2010 ini harga karet lebih dari 3.0 dollar per kg. Tunggu apa lagi?

Berikut ini perhitungan detail mengenai keuntungan yang bisa didapat Estimasi Produksi
Produksi lateks per satuan luas dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, sistem dan manajemen sadap, dan lainnya. Dengan asumsi bahwa pengelolaan kebun plasma dapat memenuhi seluruh kriteria yang dengan dikemukakan dalam kultur tehnis karet diatas, maka estimasi produksi dapat dilakukan dengan mengacu pada standar produksi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat atau

Balai Penelitian Perkebunan yang bersangkutan.

Karena produksi kebun karet adalah lateks, maka estimasi produksi per hektar per tahun dikonversikan ke dalam satuan getah karet basah seperti pada Tabel berikut :
Tabel 5. Proyeksi Produksi Karet Kering dan Estimasi Produksi Lateks
Tahun
Estimasi Produksi KKK (ton/ha) Estimasi Produksi Lateks (liter/ha)
Umur (Th) Sadap

6 1 500 2,000
7 2 1,150 4,600
8 3 1,400 5,600
9 4 1,600 6,400
10 5 1,750 7,000
11 6 1,850 7,400
12 7 2,200 8,800
13 8 2,300 9,200
14 9 2,350 9,400
15 10 2,300 9,200
16 11 2,150 8,600
17 12 2,100 8,400
18 13 2,000 8,000
19 14 1,900 7,600
20 15 1,800 7,200
21 16 1,650 6,600
22 17 1,550 6,200
23 18 1,450 5,800
24 19 1,400 5,600
25 20 1,350 5,400
26 21 1,200 4,800
27 22 1,000 4,600
28 23 1,150 4,000
29 24 850 3,400
30 25
Sumber: http://karetalam.com/article/production

DAFTAR LENGKAP PERUSAHAAN KARET DI INDONESIA

JAWA BRANCH
Office :
Gedung Graha Pena, Suite No. 109 Jl. Raya Kebayoran Lama No. 12
Jakarta Selatan 12210
Tel.(62-21)53699614,081317914520
Tel. (62-21) 53699614E-mail : jawa@gapkindo.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , gapkindo_jawa@cbn.net.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Chairman : Timmie Melvin, BBA
Executive Secretary : I.G.M. Mertha

No. Company Activity Production
 1.  ASIA RUBBERINDO PT, Exporter, Broker
 2.  BAJABANG INDONESIA PT,PP Estate
 3.  BANI HUMA PT, Producer, Trader
 4.  BERDIKARI PT, Exporter
 5.  BITUNG GUNASEJAHTERA PT, Processor, Trader SIR (10, 20)
 6.  BUMI NUSA MAKMUR PT, Exporter
 7.  CAKUNG PERMATA NUSA PT, Estate Latex Concentrate
 8.  CONDONG GARUT PT, Estate, Processor RSS
 9.  DRAMAGA CV, Supplier/Exporter
 10.  FATH INDONESIA PT, Supplier, Exporter
 11.  INDO JAVA RUBBER PLANTING Co. PT, Estate, Processor, Exporter SIR (3L, 5, 10, 20)
 12.  JADI JAYA MAKMUR CV, Processor, Exporter, Agent, Buyer
 13.  KALIDUREN ESTATES PT, Estate, Processor, Exporter SIR 20
 14.  KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA PT, Marketing
 15.  KARYA MULTINIAGA MANDIRI PT, Exporter. Trader
 16.  MERIDIAN JATI INDONESIA Exporter, Trader
 17.  NASIONAL BHIRAWA TAMA PT, Processor, Agent Brown Crepe, RSS, SIR
 18.  NUANSA KARYA CIPTA PT, Agent, Broker
 19.  PERKEBUNAN HASFARM SUKOKULON PT, Estate, Processor Crepe, Brown Crepe, Cutting Crepe
 20.  PERKEBUNAN NUSANTARA VIII PT, Estate, Processor, Exporter SIR (10, 20, 3L, 3WF, 5), Latex Crepe, Pale Crepe (1X, 2X, 3X), RSS   (1, 2, 3)
 21.  PERKEBUNAN NUSANTARA IX PT, Estate, Processor, Exporter RSS (1, 2, 3, 4), Pale Crepe (TPC I, TPC II), Brown Crepe (1X, 2X, 3X), Latex Concentrate
 22.  PERRKEBUNAN NUSANTARA XII PT, Estate, Processor, Exporter RSS
 23.  RABERINDO PRATAMA PT, Processor,  Exporter SIR (10, 20)
 24.  SARANA KARINDO PT, Broker/Traders, exporter
 25.  TOYOTA THSUSHO INDONESIA PT, Trading
 26.  WILSON TUNGGAL PERKASA PT, Exporter, Trader

LAMPUNG BRANCH
Office :
Jl. Teuku Umar Tromol Pos 74 (Gedung TK. Lama)
Bandar Lampung
Tel.  (62-721) 704558
Fax. (62-721) 704558
E-Mail : lampung@gapkindo.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , karetlpg@yahoo.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Chairman : Drs. Andi Punoko, Ak
Executive Secretary : Ir. Achdiansyah

No. Company Activity Production
 1. HUMA INDAH MEKAR PT, Estate, Processor Latex Concentrate, Ribbed Smoke Sheet, Crepe
 2. INDO LATEX JAYA ABADI PT, Processor SIR 20
 3. KOMERING JAYA PERDANA PT, Processor, Exporter SIR 20
 4. PERKEBUNAN NUSANTARA VII PT, Estate, Processor, Exporter SIR (3CV, 3L, 3WF, 10, 20),RSS
5. MARDEC SIGER WAY KANAN PT, Processor-Exporter SIR 20
 6. STIMEC INTERNATIONAL PT, SIR (20, 3CV)
 7. SILVA INHUTANI LAMPUNG PT, Plantation, Processor, Exporter RSS
 8. RUBBER JAYA LAMPUNG PT, Processor-Exporter
 9. WAYKANDIS PT, Processor-Exporter SIR 20

SOUTH AND CENTRAL KALIMANTAN BRANCH
Office :
Jl. Drs. H.J. Djok Mentaya No. 1B Kav. 2, Banjarmasin 70112
Tel.  (62-511) 3354673
Fax. (62-511) 3351116
E-Mail : kalselteng@gapkindo.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , gapkindokst@yahoo.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Chairman : Andreas Winata
Executive Secretary : Sulaiman Abdullah

No. Company Activity Production
 1. BANUA LIMASEJURUS PT, Processor, Exporter SIR 20
 2. BORNEO MAKMUR LESTARI PT, Processor - Exporter SIR 20
 3. BRIDGESTONE KALIMANTAN PLANTATIONS PT, Estate-Processor-Exporter RSS (1, 4) Cup Lump
 4. BUMI JAYA PT, Processor-Exporter SIR 20
 5. BUMI ASRI PASAMAN PT, Processor – Exporter SIR (10, 20)
 6. DARMA KALIMANTAN JAYA PT, Processor - Exporter SIR 20 
 7. HOK TONG PT, Processor, Exporter SIR 20 
 8. INSAN BONAFIDE PT, Processor, Exporter SIR 20 
 9. KARIAS TABING KENCANA PT, Processor, Exporter SIR 20 
 10. KARYA SEJATI PT, Processor, Exporter SIR 20 
 11. SAMPIT PT, Processor - Exporter SIR 20 

Bengkulu Branch
Office :
PT. Air Muring
Jl. Bukit Barisan No. 3 RT. 3 RW. 40 Kel. Sawah Lebar, Ratu Agung
Kodya Bengkulu 3802
Tel/Fax. (62-736) 20398 
Jakarta Office :
PT. Batanghari Group
Menara Kuningan B2-B3, 9th  floor,Jl. H.R. Rasuna Said
Blok X-7, Kav. 5, Jakarta 12940
Tel. (62-21) 3001 5656
Fax.(62-21) 3001 5676
E-mail : bengkulu@gapkindo.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Chairman : Supatno Handoko
Executive Secretary : Nurul Natasha


No. Company Activity Production
 1. AIR MURING PT, Estate
 2. AGRO MUKO PT, Estate, Processor, Exporter SIR (10, 20, 3CV60)
 3. BATANGHARI BENGKULU PRATAMA  Processor, Exporter SIR 20
 4. BUKIT ANGKASA MAKMUR PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 5. PAMORGANDA PT, Estate, Processor, Exporter SIR (3CV, 10, 20)

SOUTH SUMATERA BRANCH
Office :
Jl. Hang Tuah No.10, Palembang 30135, Indonesia
Phone : (62-711) 352014 , Fax : (62-711) 352095
Email : sumsel@gapkindo.org This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , gapkindo.sum-sel@mdp.net.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
Chairman : Alex Kurniawan Edy
Executive Secretary : Drs. H. Awi Aman

No. Company Activity Production
 1. ANEKA BUMI PRATAMA PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 2. BADJA BARU PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 3. BINTANG GASING PERSADA PT, Processor, Exporter SIR (10,20)
 4. BUMI BELITI ABADI PT, Processor, Exporter SIR 20
 5. FAJAR BERSERI PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 6. FELDA INDO RUBBER PT, Processor, Exporter SIR 10, 20
 7. GADJAH RUKU PT, Processor, Exporter SIR (5, 10, 20)
 8. HOK TONG 1 PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 9. HOK TONG 2 PT, Processor, Exporter SIR 20
 10. KIRANA MUSI PERSADA PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 11. KIRANA WINDU PT, Processor-Exporter SIR (10, 20)
 12. KARINI UTAMA PT, Processor, Exporter SIR 20
 13. LINGGA DJAJA PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 14. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk PT,PP, Estate, Processor, Exporter SIR (3CV,3L, 10, 20)
 15. MARDEC MUSI LESTARI PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 16. MELANIA INDONESIA PT, Estate, Processor, Exporter RSS 1, RSS 3, Cutting
 17. MUARA KELINGI I PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 18. MUARA KELINGI II PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 19. MULTIAGRO  KENCANAPRIMA PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 20. NIBUNG ARTHA MULIA PT, Processor, Exporter SIR (5, 10, 20)
 21. PANCASAMUDERA SIMPATI PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 22. PINAGO UTAMA PT, Processor, Exporter, Plantation RSS (1, 2, 3)
SIR (5, 10, 20)
 23. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk PT, Processor, Exporter SIR (5, 10, 20)
 24. REMCO PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 25. SUNAN RUBBER PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 26. SRI TRANG LINGGA INDONESIA PT, Processor, Exporter SIR (10, 20)
 Source: http://www.gapkindo.org/

Potensi dan Perkembangan Pasar Ekspor Karet Indonesia di pasar Dunia




Untuk jumlah konsumsi karet dunia dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan, jika pada tahun 2009 konsumsi karet dunia sebesar 9,277 juta ton, untuk tahun 2010 naik menjadi 10,664 juta ton. Sementara produksi karet mentah dunia hanya mampu memberikan sebanyak 10,219 juta ton pada tahun 2010 naik dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 9,702 juta ton karet alam atau minus sekitar 445.000 ton. Harga karet di pasar dunia tersebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan terhadap komoditas tersebut dari negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti China, India, dan Asia Pasifik.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik bahwa untuk luas areal karet Indonesia sebagai yang terbesar di dunia dengan luas 3,4 juta hektar, diikuti Thailand seluas 2,6 juta hektar dan Malaysia 1,02 juta hektar. Meski memiliki lahan terluas, produksi karet Indonesia tercatat sebesar 2,4 juta ton atau di bawah produksi Thailand yang mencapai 3,1 juta ton, sedangkan produksi karet Malaysia mencapai 951 ribu ton. Untuk mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sangat menentukan daya saing karet alam Indonesia di pasar International. Dengan mutu bokar yang baik akan terjamin permintaan pasar jangkan panjang. Mutu bokar yang baik dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) dan tingkat kebersihan yang tinggi. Upaya perbaikan mutu bokar harus dimulai sejak penanganan lateks di kebun sampai dengan tahap pengolahan akhir.

Indonesia pada tahun 2010 hanya mampu memberikan kontribusi untuk kebutuhan karet dunia sebanyak 2,41 juta ton karet alam atau urutan kedua setelah Thailand yang sebesar 3,25 juta ton. Menurut data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), untuk tahun 2011 produksi karet alam dunia diasumsikan hanya berkisar 10,970 juta ton sementara untuk konsumsi diperkirakan mencapai 11,151 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan atau minus sekitar 181.000 ton. Kurangnya produk karet alam dunia di tahun 2011 salah satunya di karenakan terganggunya produksi karet di beberapa negara seperti Australia, hujan deras yang disebabkan oleh lamina yang juga menyebabkan banjir di negara tersebut telah mengganggu proses penyadapan karet. Kemudian di Thailand asosiasi natural rubber producing countries di Thailand memperkirakan produk karet alam pada musim dingin yang berlangsung mulai Febuari-Mei berdampak pada menurunnya produk karet hingga 50 persen. Dengan adanya asumsi tersebut, dipastikan Indonesia berpeluang besar untuk memasok karet alam hasil produk Indonesia ke luar negeri/ekspor dan tentunya dengan catatan untuk produk karet Indonesia agar lebih ditingkatkan. Untuk tahun 2010 ekspor karet Indonesia sebesar 1,9 juta ton. Diperkirakan untuk targetnya tahun ini ekspor karet bisa naik hingga 10%.


Prospek Investasi Perkebunan Karet Meningkat

Rabu, 15 Oktober 2014, 14:00 WIB


JAKARTA -- Sejumlah perusahaan nasional dan internasional tertarik untuk berinvestasi perkebunan karet di Tanah Air. Investasi tersebut didorong permintaan dunia atas produk karet yang terus meningkat.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, permintaan produk karet dunia meningkat seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor dan otomotif di Cina dan India. Permintaan yang besar telah menarik perusahaan perkebunan Indonesia, seperti Astra Agro Niaga dan Sampoerna Agro, untuk mulai mencari lahan mengembangkan perkebunan karet.

Sejumlah perusahaan kolaborasi asing-nasional, kata dia, juga tengah membangun perkebunan karet di Kalimantan. Perkebunan tersebut untuk memenuhi kebutuhan bahan baku karet alam perusahaan ban merek Achilles.

Langkah itu diikuti produsen Petrokimia Indonesia, Chandra Asri Petrochemical, dan produsen ban asal Prancis, Compagnie Financiere Michelin. Mereka telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan tanaman karet sintetis di Indonesia pada awal 2015.

"Material sintetis sangat penting untuk memproduksi ban ramah lingkungan yang nilai investasinya mencapai 435 juta dolar AS," ujarnya, di Jakarta, Selasa (14/10).

Menurut laporan dari Freedonia Group, permintaan dunia untuk ban diperkirakan meningkat sebesar 4,7 persen per tahun. Sementara, proyeksi produksi karet alam dunia diperkirakan mencapai 15,2 juta ton pada 2020.

Meski demikian, selama ini bahan baku karet dalam jumlah besar yang diekspor Indonesia belum diolah. Akibatnya, keuntungan nilai tambah atas komoditas karet hanya dinikmati negara lain. Dengan perkebunan karet mencapai 3,52 juta hektare, Indonesia merupakan negara yang memiliki kebun terluas. Indonesia sekaligus menjadi produsen karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand.

Dengan kondisi tersebut, Dirjen PEN bersama Japan International Cooperation Agency melakukan kajian bertahap untuk mengetahui nilai tambah dari produk karet. "Kajian tersebut dilaksanakan untuk melihat kendala dan tantangan perdagangan ekspor karet," ujar Nus.

Kajian tersebut juga untuk meningkatkan nilai tambah produk karet di Indonesia. Dari kajian itu, ditargetkan produk karet dapat memperbesar pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Dari nilai tambah karet ini saja bisa meningkatkan lapangan usaha dan pendapatan masyarakat, akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan rakyat," katanya. 


N antara ed: nur aini
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/koran/industri/14/10/15/ndh4s420-prospek-investasi-perkebunan-karet-meningkat